5 Alasan Kenapa Anda Harus Menguasai Satu atau Lebih Dari Satu Bahasa Asing


Hari gini nggak bisa bicara dalam bahasa asing?

Sungguh menyedihkan di saat negara-negara tetangga kita seperti Singapura dan Malaysia sudah fasih berbahasa Inggris dan bahkan Mandarin.

Kita?

Jangankan Mandarin. Bahasa Inggris saja pun kita tidak bisa.



Kalau pun ada yang berkomentar, “Lah, saya ini bisa bahasa Inggris,” namun waktu diajak berbicara dalam bahasa Inggris, langsung menyerah dan bilang, “Udah, ngomong dalam bahasa Indonesia aja.”

Bener atau bener banget :-)?

Mungkin Anda tidak sepaham dengan saya

“Lah, itu presiden, menteri, guru bahasa inggris, kan mereka bisa!”

Mungkin begitu Anda akan beralasan :-).

Yah, memang mereka bisa, tapi hanya berapa persen saja dibandingkan 200 juta penduduk Indonesia :-).

Tak usah jauh-jauh.

Teman-teman saya saja banyak yang mengatakan kalau mereka tidak mengerti bahasa dari planet mana yang saya ucapkan :-).

“Bahasa dari planet mana tuh?”

Begitu kata mereka ^_^.

Dalam hal ini, saya akan membahas lima alasan kenapa perlu Anda bisa berbahasa asing.



Pertama, dengan bisa berbahasa asing, Anda mempunyai nilai plus waktu melamar pekerjaan.



Tidak bisa dipungkiri, kalau pelamar yang menguasai satu atau lebih dari satu bahasa asing mempunyai kesempatan lebih besar untuk diterima di perusahaan mana saja, dibandingkan pelamar yang tidak menguasai bahasa asing.

Sudah bisa diprediksi, 50 persen sudah di tangan, sisanya baru keahlian lain.

Tentu saja, tidak boleh takabur kalau seandainya Anda sudah menguasai bahasa asing, karena mungkin ada yang lebih fasih berbahasa Inggris, lebih jago daripada Anda.

Tentu saja, menguasai satu atau lebih bahasa asing adalah suatu keharusan karena di era pasar bebas sekarang ini, kita tidak saja bersaing dengan tenaga kerja lokal namun juga tenaga kerja dari luar negeri atau interlokal.

Sekarang, sebagai contoh, tenaga kerja dari Singapura atau Malaysia bisa bekerja di Indonesia karena sejak 2015, era pasar bebas sudah terbuka di Indonesia.

Kesempatan bersaing dengan masyarakat Indonesia saja sudah sulit, apalagi dengan warga Singapura atau Malaysia yang notabene negara-negara mereka mempunyai tingkat kualitas pendidikan yang lebih baik dibanding negara kita.



Kedua, Dengan menguasai bahasa asing, kita dapat membaca karya-karya sastra dunia.



Tak bisa dipungkiri, karya-karya sastra di dunia lebih ‘kaya mutu’ daripada karya sastra di Indonesia.

Ini tidak merendahkan kualitas dalam karya sastra Indonesia, namun karena menilai negara-negara diluar Indonesia mempunyai tingkat keberhasilan pendidikan yang lebih baik daripada Indonesia.

Semisal, karya sastra dari negara Inggris, Amerika Serikat atau Perancis yang sangat kaya warna dan ide, tidak melulu soal percintaan saja (Maaf, kalau Anda tidak sependapat, namun bagi saya pribadi, melihat film-film Indonesia yang ide ceritanya ‘hanya’ seputar cinta atau horor dan arah serta akhir cerita yang mudah ditebak, menyebabkan saya lebih memilih menonton film-film dari Amerika. Novel dari Indonesia? Kurang lebih sama saja ^_^. Sekali lagi, mohon maaf kalau Anda tidak sependapat ^_^)

Kita jadi bisa tahu budaya di Inggris atau Perancis lewat novel, cerpen atau puisi.

Meskipun tidak pernah mengunjungi negara-negara itu, kita bisa tahu apa yang terjadi disana atau seperti apa kondisi di negara-negara tersebut.



Ketiga, Kita dapat meningkatkan kualitas diri.



Dengan adanya buku-buku berbahasa Inggris, sebagai contoh, maka kendala kesenjangan pengetahuan bisa direduksi.

Tak bisa dipungkiri, sebagai guru bahasa Inggris, sumber-sumber bacaan berupa buku atau majalah seputar pengajaran atau metode pengajaran bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia sangatlah minim.

Saya sulit sekali menemukan buku perihal mengajar bahasa Inggris di toko buku.

Yang malah banyak adalah buku-buku tentang tata bahasa, grammar atau speaking ^_^.

Tapi dengan adanya internet, maka sekarang seakan tidak ada hambatan lagi dalam menggali ilmu.

Saya mendapat banyak ilmu dalam meningkatkan kemampuan baik dalam berbahasa Inggris maupun dalam mengajar.

Banyak sekali situs-situs berbahasa Inggris yang menyediakan banyak sumber-sumber bacaan bermutu dan gratis dalam bentuk ebook atau video.

Apabila tidak bisa bahasa Inggris? Tentu saja sangat disayangkan, karena banyak sekali ilmu-ilmu yang seharusnya bisa didapatkan jadi terlewat.



Keempat, Dengan menguasai bahasa asing, kita jadi bisa punya teman-teman di berbagai negara.



Punya banyak teman di Indonesia?

Itu sih sudah biasa.

Yang berbeda adalah kalau punya teman di luar negeri.

Anti Main Stream.

Dengan menguasai satu bahasa asing saja, yaitu Bahasa Inggris, sudah cukup banyak sekumpulan orang yang bisa diajak bicara, karena status bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.

Bagaimana kalau menguasai lebih dari satu bahasa asing, semisal Mandarin, Perancis dan Jerman?

Tentunya membuka lebih banyak pertemanan di negara-negara yang berbahasa sama.

Dan tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan jodoh dari luar Indonesia atau bekerja di luar negeri karena kemampuan berbahasa asing ^_^.



Kelima, Dengan bisa berbahasa asing, kita dapat memperoleh pendapatan dari seluruh dunia.



Mungkin pertanyaan Anda adalah ‘Kok bisa?’.

Dengan adanya internet saat ini, sangatlah memungkinkan bagi semua orang tanpa memandang suku, agama, ras dan antar golongan untuk bisa sukses, berhasil dalam hidup ini.

Contohnya, dengan menjadi YouTuber, dengan bermodalkan laptop, smartphone dan akses internet, plus hanya berbaju kaus dan celana pendek di rumah, bisa mendapatkan rupiah bahkan dolar dari daring atau online.

Pendapatan?

Jangan dikata kalah. Malah berlebih. Mungkin malah melebihi gaji manajer perusahaan.

Itu baru lokal dengan berbahasa Indonesia, apalagi kalau Anda bisa berbahasa Inggris, maka tak akan ada yang bisa membatasi penghasilan Anda.

Demikianlah lima hal ini yang menjadi alasan kenapa Anda harus menguasai satu atau lebih dari satu bahasa asing.

Kiranya tiada alasan lagi bagi Anda untuk malas belajar bahasa asing karena lebih banyak manfaatnya daripada kerugiannya.

“Dengan berbahasa asing, kita membuka cakrawala pengetahuan, memperdalam ketrampilan dan memperluas jaringan pertemanan”.

Komentar